MENURUT ANDA, BLOG INI ?

Wednesday, 4 July 2012

Injil Didache


INJIL DIDACHE ATAU AJARAN RASUL RASUL


















Injil
Prespektif Baru Yang Terungkap di Yerusalem,

Memuat 20 Butir Kabar Gembira Tentang Nabi Muhammad.



INJIL
DIDACHE ATAU AJARAN RASUL RASUL




hal
.
7-8-9-10-11


 

NASKAH Injil Didache, atau Ajaran AI-Masih kepada
bangsa bangsa melalui Dua Belas Rasul, ditemukan di dalam
manuskrip berbahasa Yunani satu-satunya pada tahun 1871 M.
Waktu penulisannya berkisar pada akhir abad pertama atau awal
abad kedua Masehi, dan ia diperkirakan lebih tua daripada
Injil
Yohanes.

 

Isi Injil Didache


 

Injil Didache berisi 16 pasal, yaitu:


  1. Pasal
    1
    -6
    :
    perilaku orang Kristen (dua jalan).


  2. Pasa

    7-10
    :
    bagian liturgi, atau ritual, berisi ajaran tentang
    pembaptisan (pasal 7),
    puasa dan shalat
    (pasal


    8)
    ,
    perjamuan Ekaristi dan memotong­motong roti (pasal9
    dan 10)
    .


  3. Pasal
    10
    dan
    11
    : hirarki gereja.


  4. Pasa

    16:
    menunggu kedatangan Tuhan.
Kami akan memaparkan teks Injil
Didache
5]
selengkapnya terlebih du
lu, agar
pembaca rnemiliki pijakan untuk melanjutkan kajian terhadap
naskah ini.

 

Teks


Injil

Didache:

(Ajaran AI-Masih
kepada Bangsa-bangsa Melalui Dua Belas Rasul)


pasal:
1
,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16

 


Didache pasal
1
:

 

1.1

Ada dua jalan, yaitu jalan
kehidupan dan jalan kematian. Perbedaan antara kedua jalan itu
sangat besar.

 
1.2
Jalan kehidupan adalah berikut ini: Pertoma, kasihilah Tuhan,
Pt?nciptamu. Kedua, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri,
dan segala sesuatu yang kamu tidak inginkan dilakukan terhadap
kamu, janganlah kamu melakukannya terhadap sesamamu.

 

1.3

Pengajaran dari kata-kata itu
adalah berikut ini: berkatilah orang-orang yang mengutukmu,
berdoalah demi musuh-musuhmu, berpuasalah demi orang-orang
yang menindasmu. Karena apa upahnya apabila kamu mengasihi
orang yang mengasihimu? Bukankah bangsa­bangsa melakukan
seperti itu? Tetapi kamu, kasihilah orang-orang yang
membencimu, maka kamu tidak mempunyai musuh.

 

1.4

Hindarilah nafsu-nafsu jasadi
dan ragawi. Siapa yang menampar pipi kananmu, berikanlah
kepadanya pipi kirimu. Maka, kamu menjadi orang yang sempuma.
Siapa yang memaksamu berjalan sejauh satu mil, berjalanlah
bersamanya sejauh dua mil. Apabila seseorang mengambiljubahmu,
berikanlah juga mantelmu kepadanya. Apabila dia mengambil apa
yang kamu punyai, janganlah kamu menuntutnya, karena kamu
tidak mampu.

 
1.5
Kepada setiap orang yang meminta kepadamu, berikanlah. Jangan
lah
kamu menuntutnya, karena Tuhan Bapa berkehendak memberi
nikmat-nikmatNya kepada semua orang. Beruntunglah orang yang
memberi sesuai perintah ini, karena dia akan menjadi orang
yang tidak tercela. Celakalah orang yang mengambil, karena
bila dia memiliki kebutuhan, maka dia tidak bersalah. Tetapi,
orang yang tidak memiliki kebutuhan, dia akan diberi dengan
penghitungan, apakah sebabnya dia mengambil dan apakah
tujuannya, sehingga dia berada dalam kesempitan dan terluka
disebabkan perbuatannya, dan dia tidak akan keluar dari
keadaan itu sampai dia membayar peser terakhir.

 
1.6
Berkenaan dengan hal ini, dikatakan juga: Biarlah shadaqahmu
berkeringat di tanganmu, sampai kamu mengetahui kepada siapa
kamu memberikannya.

 

Didache pasal

2
:


 
2.1
Berikut perintah kedua dalam pengajaran ini.

 
2.2
Janganlah kamu membunuh, je.nganlah kamu
berzina, janganlah kamu merusak anak-anak, janganlah kamu
melacur, janganlah kamu mencuri, janganlah kamu melakukan
sihir, janganlah kamu meracun orang, janganlah kamu membunuh
janin di dalam perut dan janganlah juga membunuh anak yang
sudah lahir, serta janganlah kamu menginginkan apa yang
dipunyai sesamamu.

 
2.3
Janganlah kamu mengucapkan sumpah palsu, janganlah kamu
mengucapkan kesaksian dusta, janganlah kamu menggunjing, dan
janganlah kamu mengingat-ingat hinaan yang kamu terima.

 
2.4
Janganlah kamu menjadi orang yang bercabang pikiran dan
bercabang lidah, karena lidah yang bercabang adalah perangkap
kematian.

 
2.5
Jangan sampai kata-katamu menjadi omong kosong dan
kepalsuan, tetapi

harus dipenuhi perbuatan.

2.6
Jangan
lah kamu tamak terhadap harta,
jangan merampok, jangan munafik, jangan membanggakan diri, dan
jangan sombong. Di samping itu, janganlah kamu bemiat jahat
terhadap sesamamu.

 
2.7
Janganlah kamu membenci seseorang, tetapi insafkanlah sebagian
orang, dan berdoalah untuk sebagian yang lain, dan kasihilah
sebagian yang lain itu melebihi dirimu sendiri.

 

Didache pasal

3
:


 
3.1
Anakku, menjauhlah dari semua kejahatan dan dari semua yang
menyerupainya.

 
3.2
Janganlah kamu menjadi pemarah, karena kemarahan membawa
kepada pembunuhan. Janganfah kamu menjadi pencemburu, gemar
permusuhan, dan lekas marah, karena semua itu menyebabkan
pembunuhan.

 
3.3
Anakku, janganlah kamu mengikuti nafsu, karena nafsu membawa
kepada perzinaan, dan janganlah kamu berkata-kata cabul dan
bermata jalang, karena dari semua itulah terlahir rupa-rupa
perzinaan.

 
3.4
Anakku, janganlah kamu mengambil pertanda baik dari burung,
karena hal itu membawa kepada penyembahan berhala. Janganlah
kamu menjadi peramal dan tukang tenung, janganlah kamu
melakukan kebiasaan bersuci para penyembah berhala, dan
janganlah kamu ingin melihat atau mendengarnya, karena dari
semua itulah muncul penyembahan terhadap berhala.

 
3.5
Anakku, janganlah kamu berdusta, karena dusta membawa kepada
pencurian, dan janganlah kamu menjadi pencinta harta dan
kehormatan yang semu, karena dari semua itulah muncul banyak
pencurian.

 
3.6
Anakku, janganlah kamu berkeluh kesah, karena keluh kesah
membawa kepada sumpah serapah, dan janganlah kamu lancang dan
berburuk sangka, karena dari semua itulah muncul banyak sumpah
serapah.

 
3.7
Jadilah kamu orang yang lembut hati, karena orang-orang yang
lembut hati akan mewarisi bumi.
3.8
Jadilah kamu orang yang sangat penyabar, penuh kasih sayang,
suka berdamai, tenang, saleh, dan selalu gemetar karena
kata-kata yang kamu dengar.

 
3.9
Janganlah kamu mengagungkan dan membanggakan diri sendiri, dan
janganlah kamubergauldengan orang orang yang sombong,
melainkan bergaullah dengan orang-orang yang baik dan rendah
hati.

 

3.10
Kamu harus menerima apapun yang terjadi
pada dirimu sebagai kebaikan, karena mengetahui bahwa tidak
ada sesuatu pun yang terjadi bukan karena Tuhan.

 

Didache pasal

4
:


 
4.1
Anakku, kamu harus mengingat orang yang menyampaikan firman
Tuhan pada siang dan malam hari, muliakan dia sebagai tuhan,
karena di mana saja diucapkan kata-kata Tuhan, di sana ada
Tuhan.

 
4.2
Kamu harus berusaha setiap hari untuk bertemu dengan
orang­orang kudus, supaya kamu terhibur oleh kata-kata mereka.

 
4.3
Janganlah kamu menyebabkan perpecahan, tetapi kamu harus
menanamkan perdamaian di antara orang-orang yang bermusuhan.
Kamu harus memutuskan dengan adil dan janganlah kamu menahan
diri dari beberapa orang dalam menginsafkan kesalahan.

 
4.4
Janganlah kamu menjadi orang yang bimbang, apakah sesuatu akan
terjadi atau tidak?

 
4.5
Janganlah kamu membuka lebar-lebar tanganmu pada saat
mengambil dan merapatkan genggaman tanganm u pada saat
memberi.

 
4.6
Kamu harus memberikan sebagian harta yang kamu miliki dari
usaha tanganmu sebagai penebus kesalahan-kesalahanmu.

4.7
Janganlah kamu ragu-ragu untuk memberi. Jika kamu memberi,
janganlah kamu berkeluh kesah, karena kamu akan mengetahui
siapakah Dia Sang Pemberi balasan yang baik.

 
4.8
Janganlah kamu menolak orang yang membutuhkan, ajaklah
saudaramu dalam segala sesuatu yang kamu miliki, dan janganlah
kamu mengatakan bahwa suatu barang adalah milikmu sendiri,
karena jika kamu bersekutu pada apa yang abadi, maka lebih
pantas jika kamu bersekutu pada apa yang fana.

 
4.9
Janganlah kamu mengangkat tangan untuk memukul anakmu;
laki-laki ataupun perempuan, tetapi kamu harus mengajarkan
mereka sejak dini rasa takut kepada Tuhan.

 

4.10
Janganlah kamu menghardik dengan keras
budak laki-laki ataupun budak

perempuanmu yang berharap-harap kepada Tuhan yang sama, agar
mereka tidak kehilangan rasa takut kepada Tuhan, karena Dia
datang bukan untuk disembah orang-orang terhormat saja, tapi
oleh siapa saja yang disiapkan oleh Roh.

 

4.11
Adapun kamu, para budak sahaya, kamu harus
tunduk kepada tuan-tuanmu seperti kepada Tuhan, yaitu dengan
penuh penghormatan dan rasa takut.

 

4.12
 Kamu harus membenci semua kemunafikan dan
segala sesuatu yang tidak disukai Tuhan.

 

4.13
Janganlah kamu melalaikan
perintah-perintah Tuhan, tetapi kamu harus menjaga apa yang
kamu terima tanpa penambahan dan Pen
gurangan.

 

4.14
Kamu harus mengakui kesalahan-kesalahanmu
di hadapan gereja, janganlah kamu membaca doa-doa dengan hati
yang jahat. Demikianlah jalan kehidupan.


Didache pasal

5
:


 
5.1
Inilah jalan kematian. Pertama-tama; la sangat jahat, penuh
kutukan, bermacam-macam pembunuhan, perzinaan, nafsu,
per­selingkuhan, pencurian, penyembahan berhala, sihir,
meracun orang,
perampokan, kesaksian
palsu, kepura-puraan, kemunafikan, kecurangan, kebencian,
pengkhianatan, sikap keras kepala, ketamakan, kata-kata yang
salah, kecemburuan, kelancangan, mengagungkan diri sendiri,
membang­gakan diri sendiri, dan membual.

 
5.2
Orang-orang yang menindas orang-orang yang saleh: membenci
kebenaran, mencintai kebohongan, tidak mengetahui cara
membalas kebaikan, tidak mendekati kebaikan dan keputusan yang
adil, begadang bukan untuk kebaikan tapi untuk kejahatan,
menjauhi kerendahhatian dan kesabaran, mencintai kebatilan,
menindas tindakan membalas budi, tidak mengasihi orang-orang
miskin, yang tidak merasa terluka bersama orang­orang yang
terluka, tidak mengetahui pencipta mereka, membunuh anak­anak,
merusak ciptaan Tuhan, berpaling dari orang-orang yang
membutuh­kan, membuat cemas orang-orang yang dalam kesusahan,
membela orang
-orang kaya, memutuskan kezaliman bagi
orang-orang sengsara, melakukan pelbagai kesalahan; semoga
kamu dan anak-anakku selamat dari sifat-sifat itu semuanya.

 

Didache pasal

6
:


 
6.1
Waspadalah kamu, jangan sampai ada orang yang menyesatkan­mu
dari pengajaran ini, karena dengan begitu ia mengajarkan apa
yang tidakberhubungan dengan Tuhan.

 
6.2
Jika kamu sanggup membawa semua
beban Tuhan, maka kamu akan menjadi orang yang sempuma.
Sedangkan jika kamu tidak sanggup, maka lakukanlah apa yang
kamu mampu.

 
6.3
Berkenaan dengan makanan, tanggunglah puasa semampumu,
hindarilah dengan sungguh-sungguh daging persembahan
untukberhala, karena itu merupakan persembahan terhadap
tuhan-tuhan yang mati.

 

Didache pasal

7
:


 
7.1
Berkenaan dengan pembaptisan, baptislah dengan cara seperti
ini: setelah apa-apa yang kami katakan terdahulu, baptislah
dengan nama Tuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus, dengan air yang
mengalir.

 
7.2
Apabila kamu tidak mendapatkan air yang mengalir, baptislah
dengan air yang lain. Bila memungkinkan, dengan air dingin,
jika tidak, dengan air panas.

 
7.3
Jika keduanya tidak kamu dapati, maka
kucurkanlah air ke kepala tiga kali dengan menyebut nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus.

 
7.4
Sebelum pembaptisan, orang yang akan membaptis hendaknya
berpuasa, juga orang yang akan dibaptis, dan orang-orang lain
yang mampu melakukannya, dan saya memerintahkan kepada orang
yang akan membaptis, hendaknya dia berpuasa selama satu atau
dua hari sebelum pembaptisan.

 

Didache pasal

8
:


 
8.1
Jangan kamu berpuasa bersama orang-orang yang munafik, karena
mereka berpuasa pada hari kedua dan kelima setiap minggu.
Adapun kamu, berpuasalah pada hari keempat dan hari persiapan.
6]

 
8.2
Janganlah kamu membaca doa-doa seperti orang-orang munafik,
tapi seperti yang diperintahkan tuan di dalam Injilnya. Maka,
berdoalah demikian: "Bapa kami di surga, dikuduskanlah
nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, terjadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di surga. Berikanlah kepada kam i makanan kami pada
hari ini untuk persiapan esok hari. Ampunilah kesalahan kami
sebagaimana kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami,
dan janganlah Engkau membawa kami ke dalam percobaan, tapi
bebaskanlah kami dari orang yang jahat, karena Engkaulah yang
memiliki kekuatan dan kemuliaan sampai selama­lamanya."

 
8.3
Seperti itulah kamu berdoa tiga kali sehari.


Didache pasal

9
:


 
9.1
Berkenaan dengan makanan pada Jamuan Ekaristi, berkatilah
seperti demikian (9.2):

 
9.2
Pertama, sebagai pujian saat memegang cawan, "Kami bersyukur
kepada-Mu, wahai Tuhan Bapa kami, demi pohon anggur Dawud,
putra-Mu yang kudus, yang Engkau perkenalkan kepada kami
melalui Yesus, putra-Mu. Engkaulah yang memiliki kemuliaan
sampai selama-lamanya."

 
9.3
Sebagai pujian saat memotong-motong roti, "Kami bersyukur
kepada-Mu, Tuhan Bapa kami, demi kehidupan dan pengetahuan
yang Engkau beritakan kepada kami melalui Yesus, putra-Mu.
Engkaulah yang memiliki kemuliaan sampai selama-lamanya.

 
9.4
Sebagaimana roti yang dipotong-potong disebar di atas gunung,
kemudian dikumpulkan sehingga menjadi satu, demikianlah
disatukan gereja-Mu dari ujung bumi sampai kerajaan-Mu, karena
Engkaufah yang memiliki kemuliaan dan kekuasaan melalui Yesus
Kristus sampai selama­lamanya."

 
9.5
Tidak seorang pun di antara kamu boleh memakan atau meminum
Jamuan Ekaristi, kecuali orang-orang yang telah dibaptis
dengan nama Tuhan, karena tentang hal ini Tuhan telah berkata,
"Janganlah kamu memberikan makanan yang suci kepada anjing."

 

Didache pasal

10
:


 

10.1
Setelah kenyang, ucapkanlah syukur
demikian:

 

10.2
Kami bersyukur kepada-Mu, Bapa Yang Kudus,
demi nama­Mu Yang Kudus, yang Engkau tempatkan di dalam hati
kami, dan demi pengetahuan, keimanan, dan keabadian

yang Engkau perkenalkan kepada kami melalui putra-Mu,
Yesus. Engkaulah pemilik kemuliaan sampai selama-lamanya.

 

10.3
Wahai Tuhan yang sangat berkuasa, segala
sesuatu Engkau ciptakan demi nama-Mu. Engkau memberikan
makanan dan minuman
kepada manusia,
agar mereka nikmati, dan agar mereka bersyukur kepada-Mu.
Sedangkan kepada kami, Kau berikan makanan dan minuman rohani,
dan kehidupan abadi melalui putra-Mu.

 
10.4 Kami bersyukur kepada-Mu,
pertama-tama, karena Engkau berkuasa. Engkaulah pemilik
kemuliaan sampai selama-lamanya.

10. 5 Ingatlah gerejamu wahai
Tuhan, agar engkau menyelamatkan­nya dari segala keburukan dan
menyempumakannya dalam kasih kepada­Mu. Kumpulkan tempat yang
kudus itu dari empat mata angin hingga kerajaanmu yang engkau
persiapkan. Karena Engkaulah yang memiliki kekuatan dan
kemuliaan sampai selama-lamanya.

10.6 Datanglah nikmat, pergilah
dunia ini, Hosanna demi tuhan Dawud: siapa yang suci,
hendaklah maju, dan siapa yang tidak demikian, hendaklah
bertaubat. Maranatha. Amin."

10. 7 Adapun Nabi-nabi,
biarkanlah mereka mengucapkan doa pujian sebagaimana mereka
kehendaki.


Didache pasal

11
:


11.1
Karena itu, siapapun yang datang dan
mengajarkan kalian ajaran-ajaran tersebut, katakanlah,
"Terimalah ia."


11.2
Apabila guru mengubah pengajaran ini
dengan pengajaran lain untuk merusak, makajanganlah kamu
mendengarkannya. Sedangkan bila ia mengajar agar kebaikan dan
pengetahuanmu tentang Tuhan bertambah, maka terimalah ia
sebagai Tuhan.


11.3
Adapun berkenaan dengan Rasul-rasul dan
Nabi-nabi, maka ketahuilah bahwa berdasarkan pengajaran Injil,
maka perintah Tuhan adalah demikian:


11.4
Semua Rasul yang datang kepadamu,
terimalah sebagai tuhan.

11.
5
Dia tidak tinggal di rumahmu lebih dari satu
hari, atau dua hari jika terpaksa. Apabila dia tinggal selama
tiga hari, dia adalah Nabi palsu.


11.6
Jika Rasul Ifu pergi, maka dia hanya
mengambil roti sebagai bekal sampai dia menemukan tempat
menginap yang lain. Sedangkan jika dia meminta uang, maka dia
adalah Nabi palsu.

 

11.7
Janganlah kamu membawa setiap Nabi yang
berbicara atas nama Roh ke dalam percobaan dan janganlah kamu
mengutuknya. Dosa­dosa itu tidak terampuni.

 

11.8
Tidak semua Nabi yang berbicara atas nama
Roh adalah Nabi, tetapi Nabi adalah orang yang memiliki
perilaku Tuhan. Dari perilakulah diketahui Nabi yang palsu dan
Nabi yang benar.

 

11.9
Nabi-nabi yang memerintahkan atas nama Roh
untuk disiapkan makanan, dia tidak memakan makanan itu. Jika
dia makan, dia adalah Nabi palsu.

 

11.10
Setiap Nabi mengajarkan kebenaran. Jika
dia mengajarkan, tapi tidak melaksanakan, dia adalah Nabi
palsu.

 

11.11
Setiap Nabi yang benar telah diuji dan
melaksanakan rahasia gereja di dunia. Dia tidak mengajarkan
agar semua orang berbuat seperti dirinya. Maka,janganlah kamu
menghakiminya. Karena penghakimannya hanya dilakukan oleh
Tuhan, karena Nabi-nabi terdahulu berbuat seperti itu juga.

 

11.12
Setiap orang yang berkata atas nama Roh:
berilah saya perak atau benda-benda lain, janganlah kamu
mendengarkannya. Tetapi jika dia berkata berikan kepada
sesamamu yang membutuhkan, makajanganlah kamu menghakiminya.

 

Didache pasal

12
:


 

12.1
Setiap orang yang datang dengan nama
tuhan, terimalah ia. , Setelah mengujinya, kamu akan
mengenalnya, karena kamu akan memiliki pembeda antara yang
kanan dengan yang kiri.

 

12.2
Tetapi jika yang datang adalah pengembara,
tolonglah se­mampu kamu, dan hendaknye dia tidak menginap di
rumahmu kecuali dua hari atau tiga hari jika terpaksa.


12.3
Jika dia ingin menetap di rumahmu, dan dia
memiliki keahlian, maka hendaknya diabekerja untuk mendapatkan
makanan.


12.4
Jika dia tidak memiliki keahlian, maka
latihlah dia dengan ke­ahlianmu, karena bagaimana seorang
Masehi hidup di antara kamu tanpa pekerjaan?

12.5
Jika dia tidak ingin bekerja, dia adalah orang yang
memper­dagangkan Kristus. Waspadailah orang-orang seperti itu.


Didache pasal

13
:


 

13.1
Setiap Nabi yang benar, yang ingin menetap
di tengah-tengah kamu, berhak mendapatkan makanannya.


13.2
Begitu juga guru yang benar. Dia juga
berha:: mendapatkan makanan seperti orang yang bekerja.

13.3
Untuk itu, kamu mengambil hasil pertama
dari panen buah­buahan dan tanaman, juga hasil pertama dari
perasan susu sapi dan susu kambing, dan kamu berikan hasil
pertama itu kepada Nabi-nabi, karena mereka adalah pimpinan
pendetamu.


13.4
Jika di antara kamu tidak ada Nabi,
berikanlah kepada kaum miskin.

13.5
Jika kamu membuat roti, ambillah hasil pertamanya dan
beri­kanlah kepadanya sesuai perintah.


13.6
Begitu juga jika kamu membuka tempayan
anggur atau zaitun, ambillah sendokan pertamanya dan
berikanlah kepada Nabi-nabi.


13.7
Ambillah hasil pertama dari perak dan
baju, dan apapun yang kamu miliki, sesuai kemampuanmu, dan
berikanlah sesuai perintah.


Didache pasal

14
:


14.1
Ketika kamu berkumpul pada Hari Tuhan,
potong-potonglah roti dan ucapkanlah syukur setelah kamu
mengakui kesalahan-kesalahan­mu, agar daging sembelihanmu
menjadi suci.

 

14.2
Jangan orang yang bersengketa dengan
saudaranya berkumpul bersamamu sampai mereka berdamai, agar
daging sembelihan kamu tidak terkena najis.

 

14.3
Karena Tuhan berkata: di setiap tempat dan
zaman diberikan kepada-Ku daging sembelihan yang suci, karena
saya adalah Raja yang agung, kata Tuhan, dan nama-Ku dihormati
semua manusia.

 

Didache pasal

15
:


 

15.1
Karena itu, angkatlah di tengah-tengah
kamu uskup-uskup dan diakon-diakon yang pantas bagi Tuhan,
orang-orang yang lembut hati, bukan para pencinta harta,
orang-orang yang jujur, yang telah diuji, karena mereka
mengabdi kepadamu seperti pengabdian Nabi-nabi dan guru-guru.

 

15.2
Janganlah kamu mengejek mereka, karena
mereka adalah orang-orang yang mulia di antara kamu bersama
Nabi-nabi dan guru-guru

 

15.3
Insafkanlah antara sesamamu, bukan dengan
kemarahan, melainkan dengan kasih sayang, berdasarkan Injil.
Jika seorang menghina sesamanya, janganlah kamu berbicara
dengannya, atau mendengarkan­nya, sampai dia bertaubat.

 

15.4
Ucapkanlah doa-doamu dan keluarkanlah
shadaqah­shadaqahmu serta lakukanlah semua perbuatanmu sesuai
Injil Tuhan kita.

 

Didache pasal

16
:


 

16.1
Berjaga-jagalah untuk hidupmu, jangan kamu
memadamkan lampu-lampu dan janganlah kalian melonggarkan
ikatpinggang. Melainkan bersiap-siaplah, karena kamu tidak
mengetahui waktu Tuhan kita datang.

 

16.2
Berkumpullah kamu secara teratur untuk
mempelajari hal-hal yang pantas bagi jiwa-jiwamu, karena
imanmu pada setiap zaman tidak ekan berguna, jika pada saat
yang terakhir kamu tidak menjadi orang-orang yang sempuma.


 

16.3
Karena pada hari-hari terakhir akan banyak
Nabi pendusta dan perusak. Domba-domba akan berubah menjadi
serigala-serigala dan rasa kasih akan berubah menjadi
kebencian.

 

16.4
Jika dosa bertambah, mereka akan membenci,
menindas, dan menyerahkan sesamanya. Pada saat itulah muncul
seorang penyesat seakan-akan ia Anak Tuhan. Dia membuat
ayat-ayat dan keajaiban­keajaiban, bumi diserahlcan ke
tangannya, dan dia melakukan penyimpang­an-penyimpangan yang
tidak pernah terjadi sebelumnya.

 

16.5
Pada saat itu, manusia dibawa kepada
fitnah percobaan. Banyak orang akan ragu-ragu dan binasa,
tetapi orang-orang yang sabar dalam keimanan, akan terbebas
dari kutukan ini.

 

16.6
Pada saat itu, muncul tanda-tanda
kebenaran. P
ertama; Tanda terbukanya
langit. Kemudian; Tanda suara sangkakala. Dan ketiga;
Bangkit­nya orang-orang mati.

 

16.7
Akan tetapi tidak semua orang, sebagaimana
dikatakan: Tuhan datang diiringi orang-orang suci.

 

16.8
Pada saat itu, manusia melihat Tuhan yang
datang di atas awan­awan di langit.



 
Demikianlah isi Injil Didache
yang memuat beberapa pasal tentang seruan kepada umat manusia.


 




5
 Penulis menerjemahkan
teks ini dari Bahasa Yunani, dan saya
menerjemahkannya dari teks berbahasa Arab itu sambil
membandingkannya dengan terj
emahan
dalam Bahasa Inggris.
Penj.



6
.

Hari persiapan adalah hari sebelum hari Sabat,
jadi Jumat.-Penj.



Halaman
Utama





No comments:

Post a Comment

tinggalkan komentar dan nama anda